Monday, July 27, 2009

Makna 'Ar Rahman' -'Ar Rahim'

Secara bahasa, kedua kata ini merupakan bentukan kata dari Ar Rahmah (kasih sayang). Dari kata Rahima Yarhamu, Ar Rahmah. Dari sisilah kata Ar Rahman dan Ar Rahim dibentuk untuk menunjukkan bentuk kasih sayang yang sangat besar. Walaupun kata Ar Rahman memiliki makna kasih sayang yang lebih tinggi daripada Ar Rahim. Secara tersirat Ibn Jarir Ath Thabary
menyebutkan kesepakatan para ulama dalam masalah ini.

Berikut ini beberapa nukilan perkataan para ulama yang menjelaskan perbedaan antara Ar Rahman dan Ar Rahim :
1. Ibn 'Abbas mengatakan : "Kedua nama ini adalah nama (yang menunjukkan) kelembutan, namun salah satunya lebih lembut dari yang lainnya

2. Abu 'Ali Al Farisy mengatakan : "Ar Rahman adalah nama yang mencakup segala bentuk rahmat yang hanya khusus dimiliki Allah Ta'ala, sedangkan Ar Rahim adalah (untuk menunjukkan) rahmat dari sisi kaum mu'minin."

3. Ibn Jarir Ath Thabary meriwayatkan perkataan Al 'Azramy yang menyatakan : "Ar Rahman dalah (menunjukkan kasih) yang ditujukan untuk semua makhluq, sedangkan Ar Rahim adalah khusus untuk orang-orang beriman."

Kalau kita ditanya atau bertanya mana yang lebih agung diantara keduanya? Kita tidak boleh langsung mengatakan Arrahman atau Arrahim yang lebih agung. Kita katakan tidak boleh karena tidak ada keterangan yang jelas sebab keduanya sama-sama milik Allah, Nama Allah. Akan tetapi kalau diatanya mana yang lebih istimewa (bukan berarti lebih agung tetapi karena memang sama-sama agung) kalau mengacu kepada pendapat diatas maka Arrahim diberikan hanya kepada sebagian makhluk saja. Berarti Arrahim tidak mudah untuk didapat kecuali harus melalui syarat tertentu.

Bahkan ada yang menganalogikan sifat Arrahman dan sifat Arrahim selaksa dunia dan akhirat, lahir dan batin, alquran dan hadits, langit dan bumi, matahari dan bulan serta akal dan hati.
Dengan melihat cakupan Ar Rahim yang lebih dalam dan spesifik, maka tidak mengherankan bila nama dan sifat ini hanya untuk Allah Ta'ala bagaimana kasih Rasulullah sw kepada kaum beriman ”wa kaana bil mu'minina rahima”.
Dalam alquran difirmankan "Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al Isra' :110)

Dalam letratur sejarah kita ingat kisah Musailamah al-Kadzdzab yang mengaku dirinya sebagai pemberi rahmah untuk wilayah Yaman dengan sebutan rahman alyamamah sebagai nabi palsu. Tidak dibenarkan siapapun menyebut dirinya sebagai Ar Rahman sebab ia adalah kekhususan Allah Ta'ala. Supaya tidak menjadi Musailamah-Musailamah modern.

No comments:

Post a Comment

Cari